Mengenal Clay vs Pomade
Kali ini kita akan coba memahami dan ketahui tentang perbedaan Clay dan Pomade. Mana yang cocok untuk rambu Anda.
Kita semua pernah berada di lorong perawatan rambut pria, menatap deretan pot dan tabung dengan bingung memilih Clay atau Pomade, apa bedanya.
Jangan khawatir, kawan kawan Kita akan mengupas tuntas perbedaan antara dua raksasa dunia styling rambut pria ini agar kamu tak lagi merasa seperti sedang menghadapi ujian kimia.
Bayangkan ini sebagai panduan ultimatif, peta jalan menuju gaya rambut impianmu. Kita akan menganalisis perbedaan Clay dan Pomade, baik itu tekstur, hasil akhir, ketahanan, cara penggunaan dan jenis rambut yang sesuai.
Sehingga kamu bisa memilih produk yang tepat, entah kamu penggemar gaya rambut messy ala influencer rambut pria favoritmu atau lebih menyukai tampilan slicked back yang rapi.
Percayalah, memahami perbedaan perbedaan Clay dan Pomade akan menyelamatkanmu dari kekecewaan dan rambut yang berantakan. Jadi, siapkan dirimu untuk menyelami dunia clay dan pomade.
Kita akan membandingkan merek merek populer seperti Layrite, Suavecito, Reuzel dan Uppercut Deluxe, sambil mempertimbangkan berbagai jenis rambut, dari rambut pendek hingga rambut panjang, lurus hingga keriting.
Mari kita mulai pertarungan sengit antara clay dan pomade
1. Tekstur dan Konsistensi
Perbedaan paling mendasar terletak pada teksturnya. Clay, sesuai namanya, memiliki tekstur yang padat dan sedikit kering, mirip tanah liat yang memang menjadi bahan utamanya.
Bayangkan kamu sedang memegang tanah liat yang agak lembap itulah kira kira tekstur clay rambut. Konsistensinya yang kental memberikan cengkraman kuat pada rambut, membuatnya ideal untuk menciptakan volume dan tekstur.
Kamu perlu sedikit usaha untuk menghangatkan dan melunakkan clay di tanganmu sebelum mengaplikasikannya ke rambut.
Sementara itu, pomade hadir dengan tekstur yang jauh lebih lembut dan creamy, seperti krim tangan yang kaya akan kelembapan, tekstur ini bervariasi tergantung jenisnya: oil based, water based atau hybrid.
Pomade oil based cenderung lebih berat dan lengket, sedangkan water based lebih ringan dan mudah dibersihkan.
Perbedaan ini sangat memengaruhi cara aplikasinya. Biasanya, clay dioleskan langsung ke rambut, sementara pomade seringkali diaplikasikan dengan bantuan sisir untuk distribusi yang merata.
Ini menyiratkan tingkat kendali yang berbeda clay memberikan kendali yang lebih kuat atas tekstur, sementara pomade memungkinkan gaya yang lebih halus dan rapi.
Perhitungkan juga jenis rambutmu, clay sesuai untuk rambut yang lebih tebal dan memerlukan volume, sedangkan pomade mungkin lebih sesuai untuk rambut tipis yang rentan lepek.
Bisa juga Anda baca : Cara Bedakan Ponds Asli dan Palsu
2. Hasil Akhir
Ini adalah perbedaan yang sangat visual. Clay dengan bahan dasar tanah liat, menciptakan hasil akhir matte (tidak mengkilap) yang natural dan kasual.
Cocok untuk gaya rambut yang bertekstur dan sedikit berantakan. Bayangkan gaya rambut textured crop yang sedang tren atau tampilan messy hair yang lebih santai.
Clay memberikan sentuhan effortless cool, tampilan yang seolah olah kamu hanya menghabiskan waktu 5 menit untuk menata rambut, meskipun sebenarnya butuh waktu lebih lama.
Sebaliknya, pomade, terkhusus yang berbahan dasar minyak (oil based), menciptakan hasil akhir yang glossy atau wet look, meliputi jenis dan jumlah yang diaplikasikan.
Ini menciptakan tampilan yang lebih rapi, formal dan klasik. Bayangkan rambut yang tersisir rapi ke belakang, model rambut slick pompadour atau undercut yang beraturan.
Pomade water based atau hybrid menawarkan fleksibilitas yang lebih besar, memungkinkan kamu untuk mengatur tingkat kilap sesuai selera. Intinya, clay untuk kesan natural dan santai, pomade untuk kesan rapi dan elegan.
3. Ketahanan
Clay umumnya dikenal karena daya tahannya yang luar biasa. Setelah diaplikasikan, clay akan bertahan lama, bahkan dalam kondisi cuaca yang ekstrim.
Hal ini disebabkan oleh teksturnya yang kental dan cengkraman kuat pada rambut. Ini cocok bagi kamu yang menginginkan gaya rambut yang tetap sempurna sepanjang hari, tanpa perlu khawatir harus mengatur ulang rambut berkali kali.
Di sisi lain, pomade, meskipun beberapa jenis dapat bertahan cukup lama, umumnya menawarkan fleksibilitas yang lebih besar untuk pengaturan ulang.
Jika kamu ingin merubah gaya rambut di tengah hari, pomade lebih gampang diatur ulang daripada clay. daya tahan pomade juga terikat pada jenisnya oil based condong bertahan lebih lama daripada water based.
Jika kamu mencari gaya rambut yang tahan lama dan tak perlu diatur ulang, clay adalah pilihan yang tepat. Namun, jika kamu membutuhkan fleksibilitas untuk mengubah gaya rambut, pomade lebih cocok.
Kami juga membahas : Perbedaan Cream Walet Asli dan Palsu
4. Cara Pemakaian
Cara aplikasi clay dan pomade juga berbeda. Clay biasanya dioleskan langsung ke rambut yang agak lembap dengan cara perlahan lahan hingga mencapai hasil yang diharapkan.
Tekanan dan cara mengaplikasikannya akan menentukan tekstur dan volume rambut yang dihasilkan. Penggunaan jari untuk meratakan clay lebih umum digunakan daripada sisir.
Sementara itu, pomade dapat diaplikasikan langsung ke rambut atau dengan bantuan sisir. Untuk tampilan yang lebih rapi dan terkontrol, penggunaan sisir dianjurkan.
Ini memungkinkan kamu untuk menata rambut dengan lebih presisi dan menciptakan gaya yang lebih terstruktur. Perbedaan ini berpengaruh pada tingkat kendali yang kamu miliki atas gaya rambutmu.
Clay memberikan kontrol yang lebih besar atas tekstur, sedangkan pomade mengutamakan kontrol yang lebih presisi untuk tampilan yang rapi.
Tekniknya pun bisa dipelajari melalui berbagai tutorial styling rambut pria yang berada di internet.
5. Jenis Rambut yang Cocok
Clay ideal untuk rambut yang tipis dan lurus, karena dapat menambahkan volume dan tekstur. Namun, clay juga dapat digunakan untuk rambut tebal dan bergelombang, untuk menciptakan tekstur.
Pomade, baik oil based maupun water based, cocok untuk berbagai jenis rambut. Oil based mungkin lebih cocok untuk rambut yang panjang dan tebal, memberikan kontrol dan kilap.
Water based sesuai untuk bermacam model rambut dan lebih mudah dibersihkan. Pemilihan produk yang tepat sangat dipengaruhi oleh jenis rambut dan gaya rambut yang ingin kamu capai.
Perlu percobaan dan mencoba beberapa produk hingga Kamu menemukan produk yang tepat sesuai kebutuhanmu.
Kesimpulan
Baik clay maupun pomade memiliki keunggulan dan kekurangannya masing masing. Clay terbaik dalam hal ketahanan, jumlah dan hasil akhir matte yang natural.
Namun, ia mungkin kurang fleksibel untuk pengaturan ulang. Pomade, di sisi lain, lebih adaptif, mudah dibersihkan, terutama yang water based dan mewujudkan hasil akhir yang lebih berkilau.
Namun, daya tahannya mungkin tidak selama clay. Pada akhirnya, pemilihan antara clay dan pomade bergantung pada preferensi pribadi, jenis rambut dan gaya rambut yang ingin kamu capai.
Eksperimenlah dan temukan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kepribadianmu Jangan ragu untuk mencoba berbagai merek dan jenis.