Perbedaan Oli Mineral dan Sintetik

Perbedaan Oli Mineral dan Sintetik. Terdapat pada proses, komposisi kimia, viskositas, stabilitas suhu, umur pakai, oksidasi dan harga
Perbedaan Oli Mineral dan Sintetik

Mengenal Beda Oli Mineral dan Sintetik

Mari kita coba telusuri apa saja perbedaan oli mineral dan sintetik, mana yang lebih bagus mana untuk kendaraan Anda.

Kita semua ingin yang terbaik untuk mesin kendaraan kita, bukan. Memilih oli yang tepat adalah kunci perawatan mesin yang optimal, memastikan performa prima dan umur pakai yang panjang.

Dua jenis oli yang paling sering kita jumpai adalah oli mineral dan oli sintetis. Meskipun keduanya berfungsi untuk melumasi komponen mesin dan meminimalisir gesekan.

Keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam proses pembuatan, performa dan harganya.

Mari kita bahas empat perbedaan utama antara oli mineral dan oli sintetis yang perlu Anda ketahui untuk membuat keputusan yang tepat bagi kendaraan Anda.

 1. Proses Pembuatan dan Komposisi Kimia

Perbedaan mendasar pertama terletak pada proses pembuatannya. Oli mineral, seperti namanya, berasal langsung dari penyulingan minyak bumi mentah.

Prosesnya relatif sederhana dan menghasilkan oli dengan komposisi kimia yang beragam, terdiri dari berbagai molekul hidrokarbon dengan ukuran dan bentuk yang berbeda beda.

Ini mengakibatkan viskositas (kekentalan) yang kurang konsisten dan rentan terhadap perubahan suhu. Pada suhu tinggi, oli mineral cenderung mengencer, mengurangi kemampuan pelumasannya.

Sebaliknya, pada suhu rendah, oli mineral bisa menjadi lebih kental, sehingga mempersulit proses start mesin.

Struktur molekul yang heterogen ini juga berpengaruh pada kemampuannya dalam membersihkan mesin dari kotoran.

Sebaliknya, oli sintetis adalah hasil rekayasa kimia yang rumit. Para ilmuwan dan insinyur merancang molekul hidrokarbon dengan ukuran dan bentuk yang seragam.

Menciptakan oli dengan viskositas yang lebih stabil dan konsisten meskipun terjadi perubahan suhu.

Hal ini menghasilkan performa pelumasan yang sangat optimal dalam berbagai kondisi, menjaga kinerja mesin tetap prima dan melindungi dari keausan.

Dengan tambahan aditif khusus, oli sintetis juga memiliki kemampuan membersihkan mesin yang lebih baik dan melindungi komponen mesin dari korosi.

Proses pembuatannya yang presisi juga menghasilkan oli dengan titik tuang yang lebih rendah, memudahkan start mesin di cuaca dingin.

Perbedaan komposisi inilah yang kemudian menghasilkan perbedaan performa dan umur pakai kedua jenis oli ini.

Karena sifatnya yang lebih murni dan terkontrol, oli sintetis memiliki ketahanan terhadap oksidasi dan degradasi yang lebih baik dibandingkan oli mineral.

Baca juga : Perbedaan Oli Mesin dan Oli Gardan

2. Viskositas dan Stabilitas Suhu

Viskositas atau kekentalan oli berpengaruh signifikan terhadap performa pelumasan. Seperti telah disinggung sebelumnya, oli mineral memiliki viskositas yang kurang stabil dan lebih rentan terhadap perubahan suhu.

Pada suhu tinggi, kekentalannya menurun, sehingga mengurangi kemampuannya melindungi komponen mesin dari gesekan.

Sebaliknya, pada suhu rendah, kekentalannya meningkat, membuat mesin lebih sulit dihidupkan dan meningkatkan beban pada komponen mesin saat start.

Oli sintetis dengan struktur molekulnya yang seragam, memegang viskositas yang jauh lebih stabil dan konsisten dalam rentang suhu yang luas.

Ini berarti oli sintetis tetap mampu melumasi komponen mesin secara efektif baik dalam kondisi suhu tinggi maupun rendah.

Kemampuan mempertahankan viskositas ini sangat krusial bagi mesin modern, yang beroperasi pada putaran tinggi dan rentan terhadap keausan jika pelumasan tidak optimal.

Perbedaan viskositas ini juga tercermin dalam klasifikasi SAE (Society of Automotive Engineers) yang tertera pada kemasan oli.

Oli sintetis sering kali memiliki angka viskositas yang lebih rendah, misalnya 5W 30 yang menunjukkan kemampuannya untuk tetap encer pada suhu rendah dan melindungi mesin saat start.

Baca juga : Perbedaan Oli 5W dan 10W

3. Umur Pakai dan Ketahanan Oksidasi

Salah satu perbedaan utama yang paling terasa adalah umur pakai oli. Oli mineral memiliki umur pakai yang lebih pendek, sering kali membutuhkan penggantian lebih cepat dibandingkan oli sintetis.

Hal ini disebabkan oleh kecenderungan oli mineral untuk teroksidasi dan terdegradasi lebih cepat akibat suhu tinggi dan kontak dengan udara.

Proses oksidasi ini menghasilkan endapan dan sludge yang dapat menyumbat saluran oli dan mengurangi efisiensi mesin.

Oli sintetis, karena kestabilan molekulnya dan tambahan aditif antioksidan, jauh lebih tahan terhadap oksidasi dan degradasi.

Ini memungkinkan oli sintetis untuk bertahan lebih lama dan tetap menjaga kinerjanya dalam waktu yang lebih panjang.

Umur pakai yang lebih panjang ini berarti Anda dapat mengganti oli mesin lebih jarang, menghemat waktu dan biaya perawatan.

Ketahanan terhadap oksidasi juga berarti mesin tetap lebih bersih sehingga kinerja optimal dan umur pakai mesin pun lebih panjang.

4. Harga

Perbedaan terakhir dan seringkali menjadi pertimbangan utama, adalah harga. Oli sintetis pada umumnya lebih mahal dibandingkan oli mineral.

Namun, perbedaan harga ini perlu dipertimbangkan dalam konteks umur pakai dan performa oli.

Meskipun harga beli oli sintetis lebih tinggi, umur pakainya yang lebih panjang dapat mengimbangi biaya penggantian oli dalam jangka panjang.

Oli mineral menawarkan pilihan yang lebih ekonomis untuk pembelian awal, tetapi biaya penggantian oli yang lebih sering dapat menyamai bahkan melampaui pengeluaran untuk oli sintetis dalam jangka panjang.

Dengan mempertimbangkan faktor faktor seperti jenis kendaraan, kondisi berkendara dan prioritas Anda, Anda dapat menilai apakah investasi pada oli sintetis lebih menguntungkan dalam konteks perawatan jangka panjang.

Tabel Perbedaan Oli Mineral dan Sintetik

Fitur  Oli MineralOli Sintetis
Proses PembuatanPenyulingan minyak bumi mentahRekayasa kimia
ViskositasKurang stabil, rentan suhuStabil, konsisten di berbagai suhu
Umur PakaiLebih pendekLebih panjang
HargaLebih murahLebih mahal
Ketahanan OksidasiRendahTinggi

Kesimpulan

Pilihan antara oli mineral dan sintetis bergantung pada kebutuhan dan prioritas masing masing pemilik kendaraan. Jika Anda mencari solusi yang hemat anggaran di awal, oli mineral bisa menjadi pilihan.

Namun, jika performa optimal, umur pakai mesin yang panjang dan perawatan yang lebih jarang adalah prioritas, maka oli sintetis merupakan investasi yang lebih bijak.

Selalu perhatikan rekomendasi produsen kendaraan Anda untuk memastikan Anda menggunakan oli yang tepat untuk mesin kendaraan Anda.

Zul Habibi
Zul Habibi
Articles: 227