Perbedaan Selulit dan Stretch Mark

Perbedaan Selulit dan Stretch Mark. Terlihat pada penampilan fisik, penyebab berbeda, lokasi kemunculan dan metode perawatan

Mengenal Selulit dan Stretch Mark

Pada kesempatan kali ini kita akan coba gali dan cari tau apa saja perbedaan selulit dan stretch mark, apakah membahayakan kulit jika tidak di atasi.

Apakah Anda seringkali merasa bingung membedakan antara selulit dan stretch mark (striae).

Kedua perihal kulit ini sering timbul di area tubuh yang sama. Seperti paha, perut dan bokong serta seringkali dikaitkan dengan perubahan berat badan atau kehamilan.

Namun, meskipun sekilas terlihat mirip, selulit dan stretch mark memiliki perbedaan mendasar dalam hal penampilan, penyebab dan penanganan.

Memahami perbedaan ini penting agar kita dapat memilih perawatan yang tepat dan realistis.

Kita akan membahas secara detail empat perbedaan utama antara selulit dan stretch mark, memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang kedua kondisi ini.

Tujuannya adalah agar Anda, sebagai pembaca, dapat mengenali kondisi kulit Anda dengan lebih akurat dan mengambil langkah perawatan yang sesuai. Mari kita mulai

1. Penampilan Fisik

Selulit dan stretch mark memang sama sama dapat mengurangi estetika kulit, namun tampilannya sangat berbeda. Selulit yang seringkali disebut sebagai kulit jeruk, ditandai oleh tekstur kulit yang tidak rata dan bergelombang.

Bayangkan kulit jeruk yang ditekan itulah gambaran yang paling akurat untuk menggambarkan tampilan selulit.

Tekstur ini disebabkan oleh penumpukan lemak di bawah kulit yang menekan jaringan ikat dan menyebabkan kulit terlihat berlubang lubang.

Selulit bisa beragam dalam tingkat keparahan dari sedikit bergelombang hingga sangat kelihatan dan bergelombang dalam. Warna kulit pada area yang terkena selulit biasanya tidak berubah secara mencolok.

Selulit sering muncul di paha, bokong, perut dan bahkan pada wajah di beberapa kondisi tertentu. Penyebab selulit sendiri rumit dan mencakup faktor genetik, distribusi lemak tubuh dan aspek hormon.

Perempuan lebih rentan terhadap selulit, meskipun pria pun dapat mengalaminya.

Stretch mark, di sisi lain, muncul sebagai garis garis tipis di kulit. Pada awalnya, garis garis ini berwarna merah muda atau ungu, menandakan peradangan dan kerusakan pada lapisan kulit.

Seiring waktu, warna garis-garis ini akan memudar menjadi putih berkilau atau abu abu. Stretch mark terjadi karena penguluran kulit yang cepat dan melampaui batas.

Mengakibatkan kerusakan pada kolagen dan elastin, protein yang menyumbangkan elastisitas pada kulit.

Kondisi ini sering muncul selama kehamilan (stretch mark dan kehamilan seringkali berkaitan erat), masa pubertas atau karena perubahan berat badan yang drastis, baik kenaikan maupun penurunan berat badan.

Stretch mark pada perut, paha dan payudara merupakan lokasi yang umum. Walaupun lebih sering terjadi pada wanita, pria pun dapat menimbulkan stretch mark. Perbedaan visual ini menjadi kunci dalam membedakan kedua keadaan tersebut.

Baca juga : Perbedaan Roseola, Campak dan Rubella

2. Penyebab yang Berbeda

Penyebab selulit dan stretch mark berbeda secara signifikan. Selulit merupakan akibat dari kombinasi faktor genetik, distribusi lemak dan struktur jaringan ikat.

Gen berperan dalam menentukan seberapa mudah lemak terakumulasi dan bagaimana jaringan ikat meresponnya. Distribusi lemak di bawah kulit turut menentukan tingkat keparahan selulit.

Lemak yang terakumulasi di bawah kulit menekan jaringan ikat, menyebabkan tampilan kulit yang bergelombang. Hormon juga berperan dalam perkembangan selulit, khususnya pada perempuan memasuki usia pubertas atau menopause.

Perubahan hormonal ini dapat mempengaruhi distribusi lemak tubuh dan struktur jaringan ikat. Pengobatan selulit seringkali melibatkan pendekatan multi faceted yang mempertimbangkan faktor faktor penyebab ini.

Stretch mark, sebaliknya, diakibatkan oleh penguluran kulit yang cepat dan berlebihan. Ketika kulit diregangkan melewati batas elastisitasnya, serat kolagen dan elastin yang menyumbangkan struktur dan kekencangan pada kulit rusak.

Kerusakan ini mengakibatkan munculnya garis garis tipis yang khas. Kehamilan sering penyebab munculnya stretch mark di perut, payudara dan paha karena kulit harus menyesuaikan diri dengan eskalasi perut dan payudara yang mencolok.

Perubahan berat badan yang drastis, baik kenaikan maupun penurunan, juga dapat menyebabkan stretch mark karena kulit mengalami peregangan dan kontraksi secara tiba tiba.

Perubahan hormonal, seperti yang terjadi selama pubertas, juga bisa menambah risiko munculnya stretch mark.

3. Lokasi Kemunculan

Meskipun keduanya sering muncul di area yang sama, terdapat perbedaan dalam lokasi yang paling sering terdampak. Selulit paling sering muncul di paha, bokong, pinggul dan perut bagian bawah.

Ini berkaitan dengan distribusi lemak tubuh pada wanita. Selulit juga dapat muncul di lengan atas atau bahkan wajah pada anak anak dan remaja.

Stretch mark, sementara itu, lebih sering muncul di perut, payudara, paha bagian dalam dan luar, bokong serta lengan atas.

Lokasi ini terpengaruh oleh area kulit yang mengalami peregangan paling berpengaruh selama kehamilan, pubertas atau perubahan berat badan.

Perbedaan lokasi ini, meskipun tumpang tindih, dapat membantu memberikan petunjuk tambahan dalam mengidentifikasi kondisi kulit yang dialami.

4. Metode Perawatan

Perawatan untuk selulit dan stretch mark pun berbeda. Sayangnya, tidak ada cara yang benar benar menghilangkan selulit secara permanen. Perawatan yang tersedia lebih difokuskan pada mengurangi tampilan selulit.

Seperti terapi laser, perawatan kulit topical yang mengandung retinoid atau kafein, mesoterapi dan perubahan gaya hidup seperti penurunan berat badan dan olahraga teratur. Pencegahan selulit lebih efektif daripada pengobatan.

Stretch mark, khususnya yang sudah lama dan berwarna putih keperakan, lebih sulit untuk dihilangkan. Namun, beberapa perawatan dapat membantu mengurangi tampilannya dan membuatnya kurang terlihat.

Perawatan ini mencakup krim yang mengandung retinoid, laser dan bahkan prosedur bedah dalam beberapa kasus.

Untuk stretch mark pasca melahirkan, perawatan alami seperti eksfoliasi dan penggunaan gel lidah buaya dapat membantu memudarkannya.

Pencegahan stretch mark, serupa dengan selulit, berfokus pada menjaga elastisitas kulit melalui hidrasi, nutrisi yang cukup serta manajemen berat badan yang sehat.

Poin Perbandingan

Baik selulit maupun stretch mark dapat menjadi perhatian estetika dan keduanya lebih sering terjadi pada wanita. Keduanya juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan hormonal.

Namun, pemahaman perbedaannya dari penampilan visual hingga metode pengobatan sangat penting untuk memilih strategi perawatan yang paling tepat.

Konsultasi dengan dokter kulit atau ahli dermatologi sangat disarankan jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kondisi kulit Anda.

Zul Habibi
Zul Habibi
Articles: 300