
Perbedaan Sunscreen dan Sunblock
Pada kesempatan kali ini kita akan mendalami apa saja perbedaan Sunscreen dan Sunblock, mana yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.
Matahari, sumber kehidupan yang juga menyimpan ancaman bagi kulit kita. Sinar UV nya, tak kasat mata namun dampaknya nyata penuaan dini, bintik hitam, bahkan kanker kulit. maka, perlindungan optimal mutlak diperlukan
Namun, di tengah beragam pilihan tabir surya, seringkali kita dihadapkan pada dilema Sunscreen atau Sunblock, Kedua istilah ini kerap digunakan secara bergantian, menimbulkan kebingungan.
Faktanya, ada perbedaan mendasar dalam cara kerja dan komposisi keduanya, yang berimplikasi pada tingkat perlindungan dan cocok untuk jenis kulit tertentu.
Mari kita uraikan perbedaan perbedaan kunci ini untuk membantu Anda menemukan benteng pertahanan terbaik bagi kulit Anda.
Ingat, memilih perlindungan matahari yang tepat bukan hanya soal tren, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan kulit.
Perlindungan yang tepat akan menjaga kecantikan alami kulit anda, serta melindungi anda dari bahaya paparan sinar ultraviolet yang berlebihan. Oleh karena itu, mari bahas seluk beluk sunscreen dan sunblock dengan lebih detail.
Perbedaan Kunci antara Sunscreen dan Sunblock
Berikut ini lima poin perbedaan krusial antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik yang perlu Anda pahami untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda.
Ingatlah bahwa meskipun istilah sunblock masih lazim digunakan, sebenarnya lebih tepat disebut sebagai tabir surya fisik.
1. Mekanisme Perlindungan
Tabir surya kimia (sunscreen) bekerja dengan cara menyerap sinar UVB dan sebagian UVA, mengubah energi radiasi ultraviolet menjadi panas yang kemudian dilepaskan ke udara.
Bayangkan seperti spons yang menyerap air, hanya saja air yang diserap adalah sinar UV berbahaya. Bahan aktifnya, seperti oxybenzone, avobenzone, octinoxate, dan lainnya, berperan penting dalam proses penyerapan ini.
Sementara itu, sunblock bekerja sebagai perisai fisik. Bahan aktifnya, seperti seng oksida dan titanium dioksida, menciptakan lapisan pelindung di permukaan kulit yang memantulkan dan menyebarkan sinar UV, mencegahnya menembus kulit.
Ini seperti memakai baju zirah yang menolak segala bentuk serangan sinar matahari. Perbedaan mekanisme ini berdampak pada tekstur dan sensasi pemakaiannya.
Sunscreen cenderung terasa lebih ringan dan mudah meresap, sedangkan sunblock sering kali lebih kental dan dapat meninggalkan efek putih (whitecast).
Perbedaan ini juga mempengaruhi daya tahan produk serta tingkat perlindungan yang diberikan.
Baca juga : Perbedaan Melasma dan Flek Hitam
2. Jenis Bahan Aktif
Komposisi bahan aktif menjadi pembeda utama antara kedua jenis tabir surya ini.
Sunscreen umumnya mengandung senyawa kimia organik yang menyerap sinar UV, sedangkan sunblock memanfaatkan mineral seperti zinc oxide dan titanium dioxide yang bersifat memantulkan sinar UV.
Keduanya menawarkan proteksi terhadap UVA dan UVB, namun cara kerjanya berbeda. Tabir surya kimia cenderung lebih ringan dan mudah diserap, tetapi beberapa bahan kimia bisa memicu iritasi pada kulit sensitif.
Sebaliknya, tabir surya fisik cenderung lebih aman untuk kulit sensitif dan anak anak, karena sifatnya yang murni memantulkan sinar UV tanpa menyerapnya ke dalam kulit.
Pemilihan bahan aktif didasarkan pada keprihatinan akan keamanan dan efektivitasnya, sehingga penting untuk memperhatikan daftar bahan pada kemasan produk sebelum menggunakannya.
Konsultasi dengan dokter kulit juga disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau alergi tertentu.
3. Tekstur dan Sensasi Pemakaian
Perbedaan tekstur antara sunscreen dan sunblock sangat terasa. Sunscreen biasanya memiliki tekstur yang lebih ringan, lebih mudah diratakan dan cepat meresap ke dalam kulit.
Produk ini seringkali terasa hampir tidak terlihat setelah diaplikasikan. Sebaliknya, sunblock biasanya memiliki tekstur yang lebih kental dan sedikit lebih berat.
Aplikasinya mungkin memerlukan sedikit usaha ekstra untuk meratakannya dengan sempurna dan seringkali meninggalkan kesan putih pada kulit (whitecast), terutama pada warna kulit yang lebih gelap.
Perbedaan ini memengaruhi kenyamanan pemakaian, sehingga penting untuk mempertimbangkan preferensi pribadi dan jenis kulit Anda dalam memilih tabir surya yang sesuai.
Kulit berminyak mungkin lebih cocok dengan sunscreen yang ringan, sedangkan kulit kering mungkin lebih menyukai sunblock yang lebih melembapkan.
Baca juga : Perbedaan Toner dan Serum
4. Tingkat Perlindungan terhadap Sinar UVA dan UVB
Baik sunscreen maupun sunblock dapat menawarkan perlindungan yang luas terhadap spektrum sinar UVA dan UVB, tergantung pada formulasi dan SPF (Sun Protection Factor) yang terkandung di dalamnya.
SPF menunjukkan tingkat perlindungan terhadap sinar UVB yang menyebabkan sunburn, sementara PA (Protection Grade of UVA) menunjukkan tingkat perlindungan terhadap sinar UVA yang menyebabkan penuaan dini dan kerusakan kulit.
Meskipun keduanya berpotensi melindungi terhadap kedua jenis sinar UV ini, formulasi sunblock cenderung menawarkan perlindungan yang lebih baik dan lebih menyeluruh, serta perlindungan yang lebih lama, terutama terhadap sinar UVA.
Hal ini disebabkan oleh mekanisme kerjanya yang memantulkan sinar UV secara fisik, tidak hanya menyerapnya. Namun, kinerja sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada formulasi spesifik produknya.
5. Potensi Iritasi Kulit
Meskipun kedua jenis tabir surya aman digunakan, sunscreen berpotensi menimbulkan iritasi pada sebagian orang, terutama mereka yang memiliki kulit sensitif.
Ini karena beberapa bahan aktif kimia dalam sunscreen dapat memicu reaksi alergi atau iritasi.
Sebaliknya, sunblock umumnya dianggap lebih hipoalergenik dan lebih aman untuk kulit sensitif, karena bahan aktif utamanya adalah mineral alami yang cenderung lebih lembut dan kurang memicu iritasi.
Namun, ini bukan berarti sunblock bebas dari potensi iritasi sepenuhnya. Reaksi alergi tetap mungkin terjadi, meskipun kemungkinannya lebih rendah dibandingkan dengan sunscreen.
Penting untuk selalu melakukan uji tempel pada area kulit kecil sebelum menggunakan produk baru, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif.
Kesimpulan
Pemilihan antara sunscreen dan sunblock bergantung pada preferensi personal, jenis kulit dan tingkat paparan sinar matahari.
Tidak ada satu produk yang secara mutlak lebih baik. Bagi yang memiliki kulit sensitif dan mudah iritasi, sunblock mungkin menjadi pilihan yang lebih bijak.
Namun, jika Anda menginginkan tekstur yang ringan dan mudah meresap, sunscreen mungkin lebih sesuai.
Yang terpenting adalah konsistensi dalam penggunaan tabir surya setiap hari, terlepas dari jenisnya, untuk perlindungan kulit yang optimal.
Q & A
Q: Apakah SPF yang tinggi selalu lebih baik,
A: Tidak selalu. SPF yang lebih tinggi memang menawarkan perlindungan yang lebih lama, tetapi perbedaan antara SPF 30 dan SPF 50 relatif kecil dalam kehidupan sehari hari yang penting adalah pemakaian tabir surya yang konsisten dan tepat.
Q: Berapa sering saya harus mengoleskan ulang tabir surya,
A: Sebaiknya ulangi pemakaian tabir surya setiap dua jam sekali, atau lebih sering lagi jika berenang atau berkeringat banyak.
Q: Apakah sunblock meninggalkan efek putih pada semua jenis kulit,
A: Ya, sunblock cenderung meninggalkan efek putih (whitecast), tetapi beberapa formulasi modern telah dikembangkan untuk meminimalkan efek ini.
Q: Apa perbedaan utama antara UVA dan UVB,
A: UVA menyebabkan penuaan dini dan kerusakan kulit, sedangkan UVB menyebabkan sunburn. Perlindungan terhadap keduanya sangat penting.
Q: Apakah aman untuk menggunakan sunscreen/sunblock selama kehamilan,
A: Secara umum, aman. Namun, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda untuk memastikan keamanan penggunaan produk tertentu.
Pilih produk dengan bahan bahan yang teruji aman dan hindari produk yang mengandung bahan bahan kontroversial.